Text
Monolog hujan : [kamu yang tak lagi sempat menemaniku menyelamurkan senja menjadi fajar]
Kalau riak-riak kehidupan hadir, bukankah manusia mempunyai Tuhan, sang pencipta, yang setiap aat akan menolong dan menyayangi umatnya. Kehadiran perisiwa alam yang kadang kala kehdirannya tak diinginkan sekaligus taksedikit yang merindukan kehadirannya yakni hujan. Peristiwa hujan, bagitokoh utama dalam "Monolog hujan" bak datangnya seorang kekasih, yang setiap saat dirindukan kehadirannya. Karena dengan hujan segala permasalahan yang terjadi barangkali akan jauh berkurang ataukah sama sekali hilang.
man008822 | 899.221 301 DYE m | Tersedia |
Judul Seri | - |
---|---|
No. Panggil | 899.221 301 DYE m |
Penerbit | CV. Al Muflihun Publishing |
Tempat Terbit | Yogyakarta |
Tahun Terbit | - |
Deskripsi Fisik | vi, 158 halaman ; 21 cm |
Bahasa | Indonesia |
ISBN/ISSN | 978-602-51862-5-7 |
Klasifikasi | 899.221 301 |
Edisi | Cetakan pertama, Jul 2018 |
Subjek | Cerita pendek Indonesia |